Artikel dan Makalah tentang Vektor
Fisika : Pengertian, Gambar, Penjumlahan, Besaran, Notasi, Resultan,
Metode Grafis, Analitis, dan Uraian - Pernahkah Anda mengarungi lautan
menggunakan perahu layar? Ketika perahu layar mencoba untuk bergerak
lurus, tiba-tiba angin dan ombak lautan menghambat perjalanan sehingga
Anda tidak dapat mencapai tujuan dengan tepat. Untuk dapat sampai di
tempat tujuan, Anda harus mengubah arah pergerakan perahu layar Anda dan
memperkirakan arah gerak angin dan ombak tersebut. Begitu pun jika Anda
berenang di sungai yang memiliki aliran yang kuat, Anda perlu berjuang
melawan arus aliran sungai agar dapat mencapai tujuan yang Anda
inginkan. Besarnya kecepatan arus aliran sungai dapat menentukan
seberapa jauh penyimpangan Anda ketika berenang. Mengapa hal tersebut
dapat terjadi? Semua yang Anda alami tersebut berhubungan dengan vektor.
Untuk lebih memahami materi mengenai vektor, pelajarilah
bahasan-bahasan berikut ini dengan saksama.
Ketika seseorang bertanya di mana letak sekolah Anda dari tempat Anda
berada saat itu, apa jawaban Anda? Cukupkah dengan menjawab, "Sekolah
saya berjarak 2 km dari sini?". Tentu saja jawaban Anda belum lengkap.
Tempat yang berjarak 2 km dari posisi Anda sangatlah banyak, bisa ke
arah timur, barat, selatan, atas, dan bahkan ke bawah. Oleh karena itu
wajar jika orang tadi melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut "ke arah
mana?".
Jawaban yang dapat menyatakan letak atau posisi sekolah Anda secara
tepat adalah "Sekolah saya berjarak 2 km dari Jogja ke timur".
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa untuk menunjukkan posisi suatu
tempat secara tepat, memerlukan data jarak (nilai besaran) dan arah.
Besaran yang memiliki nilai dan arah disebut besaran vektor. Dalam
kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa yang berkaitan dengan besaran
vektor. Ketika Anda naik sebuah perahu di sungai Musi, Anda pasti
menginginkan arahnya tegak lurus terhadap arus sungai. Arah gerak perahu
tidak akan lurus tiba di seberang, melainkan bergeser searah gerak
aliran air.
A. Definisi, Gambar, dan Notasi Vektor
Seperti telah disinggung sebelumnya, besaran vektor adalah besaran yang
memiliki nilai dan arah. Dalam ilmu Fisika, banyak besaran yang termasuk
vektor, di antaranya perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan
momentum. Selain besaran vektor, ada juga besaran yang hanya memiliki
nilai. Besaran seperti ini disebut besaran skalar. Besaran yang termasuk
besaran skalar, di antaranya massa, waktu, kuat arus, usaha, energi,
dan suhu. Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang anak
panah mewakili besar atau nilai vektor, sedangkan arah anak panah
mewakili arah vektor. Notasi atau simbol sebuah vektor dapat menggunakan
satu atau dua huruf dengan tanda panah di atasnya, misalnya
atau.
Akan tetapi, dalam buku ini, vektor digambarkan oleh sebuah huruf yang
dicetak tebal dan miring, misalnya A atau B. Gambar 1. menunjukkan
gambar beberapa vektor dengan notasinya.
Gambar 1. Beberapa contoh gambar dan notasi vektor. |
Titik A disebut titik pangkal vektor dan titik B disebut ujung vektor.
Besar sebuah vektor dapat ditulis dengan beberapa cara, di antaranya
dengan memberi tanda mutlak (||) atau dicetak miring tanpa ditebalkan.
Sebagai contoh, besar vektor A ditulis |A|atau A dan besar vektor B
ditulis |B|atau B. Arah sebuah vektor dinyatakan oleh sudut tertentu
terhadap arah acuan tertentu. Umumnya, sudut yang menyatakan arah sebuah
vektor dinyatakan terhadap sumbu-x positif. Gambar 2. memperlihatkan
tiga buah vektor A, B, dan C dengan arah masing-masing membentuk sudut
45°, 90°, dan 225° terhadap sumbu-x positif.
Gambar 2. Arah vektor dinyatakan oleh sudut yang dibentuknya terhadap sumbu positif. |
B. Penjumlahan Vektor Menggunakan Metode Grafis dan Analitis
Pernahkah Anda membayangkan jika Anda berenang di sungai searah dengan
aliran sungai, kemudian Anda tiba-tiba berbalik arah 90° dari arah
pergerakan semula? Apakah posisi terakhir Anda tepat sesuai keinginan
Anda? Tentu tidak, arah akhir posisi Anda tidak akan membentuk sudut 90°
dari posisi semula karena terdapat hambatan arus sungai yang membuat
arah gerak Anda tidak tepat atau menyimpang. Anda dapat menentukan
posisi akhir Anda dengan cara menjumlahkan vektor gerak Anda, baik
perpindahannya maupun kecepatannya. Apakah Anda mengetahui cara
menjumlahkan dua buah vektor?
Penjumlahan vektor tidak sama dengan penjumlahan skalar. Hal ini karena
vektor selain memiliki nilai, juga memiliki arah. Vektor yang diperoleh
dari hasil penjumlahan beberapa vektor disebut vektor resultan.
Berikut ini akan dibahas metode-metode untuk menentukan vektor resultan.
1. Resultan Dua Vektor Sejajar
Misalnya, Anda bepergian mengelilingi kota Palu dengan mengendarai
sepeda motor. Dua jam pertama, Anda bergerak lurus ke timur dan menempuh
jarak sejauh 50 km. Setelah istirahat secukupnya, Anda kembali
melanjutkan perjalanan lurus ke timur sejauh 30 km lagi. Di lihat dari
posisi asal, Anda telah berpindah sejauh sejauh 50 km + 30 km = 80 km ke
timur. Dikatakan, resultan perpindahan Anda adalah 80 km ke timur.
Secara grafis, perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Menjumlahkan dua vektor searah. |
Sedikit berbeda dengan kasus tersebut, misalnya setelah menempuh jarak
lurus 50 km ke timur, Anda kembali lagi ke barat sejauh 30 km. Relatif
terhadap titik asal, perpindahan Anda menjadi 50 km – 30 km = 20 km ke
timur. Secara grafis, perpindahan Anda diperlihatkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Menjumlahkan dua vektor berlawanan arah. |
Dari kedua contoh, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3. dan Gambar
4, menjumlahkan dua buah vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan
aljabar biasa. Secara matematis, resultan dua buah vektor sejajar,
yakni, sebagai berikut. Jika vektor A dan B searah, besar vektor
resultan R, adalah
R = |A+B| (1-1)
dengan arah vektor R sama dengan arah vektor A dan B. Sebaliknya, jika
kedua vektor tersebut berlawanan, besar resultannya adalah
R = |A-B| (1-2)
dengan arah vektor R sama dengan arah vektor yang terbesar.
2. Resultan Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus
Misalnya, Anda memacu kendaraan Anda lurus ke timur sejauh 40 km dan
kemudian berbelok tegak lurus menuju utara sejauh 30 km. Secara grafis,
perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Menjumlahkan dua vektor yang saling tegak lurus. |
Besar resultan perpindahannya, r, diperoleh menggunakan Dalil Pythagoras, yakni sebagai berikut :
dan arahnya
terhadap sumbu-x positif (atau 37° dari arah timur).
Dari contoh kasus tersebut, jika dua buah vektor, A dan B, yang saling
tegak lurus akan menghasilkan vektor resultan, R, yang besarnya :
(1-3)
dengan arah
(1-4)
terhadap arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y dan vektor A searah sumbu-x.
3. Resultan Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Sekarang tinjau dua buah vektor, A dan B, yang satu sama lain mengapit
sudut seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6 (a). Gambar vektor
resultannya dapat diperoleh dengan cara menempatkan pangkal vektor B di
ujung vektor A. Selanjutnya, tarik garis dari titik pangkal vektor A ke
titik ujung vektor B dan buatkan panah tepat di ujung yang berimpit
dengan ujung vektor B. Vektor inilah, R, resultan dari vektor A dan B.
Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 6 (b).
Gambar 6. (a) Vektor A dan vektor B mengapit sudut. (b) Menggambarkan vektor resultan dari vektor A dan vektor B. |
Besar vektor resultan, R, dapat ditentukan secara analitis sebagai berikut.
Perhatikan Gambar 7. Vektor C dan D diberikan sebagai alat bantu
sehingga vektor A + C tegak lurus vektor D dan ketiganya membentuk
resultan yang sama dengan resultan dari vektor A dan B, yakni R.
Gambar 7. Menentukan besar resultan dua buah vektor secara analitis. |
Dengan menggunakan Dalil Pythagoras, besarnya vektor resultan R adalah :
Selanjutnya, juga dengan menggunakan Dalil Pythagoras, dari gambar diperoleh :
C2 + D2 = B2
dan dari trigonometri,
Dengan memasukkan dua persamaan terakhir ke persamaan pertama, diperoleh besarnya vektor resultan R.
(1-5)
4. Selisih Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Vektor A dan vektor -A, memiliki besar yang sama, yakni |A| = |–A| = A,
tetapi arahnya berlawanan seperti diperlihatkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Vektor A Negatif dari sebuah vektor A. |
Selisih dari dua buah vektor, misalnya vektor A – B, secara grafis sama
dengan jumlah antara vektor A dan vektor –B, seperti diperlihatkan pada
Gambar 9.
Secara matematis, vektor selisihnya ditulis R = A – B.
Secara analitis, besar vektor selisihnya ditentukan dari Persamaan (1–5)
dengan mengganti θ dengan 180–θ. Oleh karena, cos (180° – θ ) = –cosθ
sehingga diperoleh :
(1-6)
Catatan Fisika :
cos (180 – θ ) = –cosθ. Hal ini dikarenakan cos (180 – θ) sama dengan
cos(180) cosθ + sin (180) sin θ di mana nilai cos (180) = –1 dan nilai
sin (180) = 0.Bagaimana jika cos (180 + θ )? Apakah sama dengan –cosθ ?
5. Melukis Resultan Beberapa Vektor dengan Metode Poligon
Jika terdapat tiga buah vektor, A, B, dan C, yang besar dan arahnya
berbeda seperti diperlihatkan pada Gambar 10 (a), resultannya dapat
diperoleh dengan cara menggunakan metode poligon, yakni sebagai berikut.
a. Hubungkan titik tangkap vektor B pada ujung vektor A dan titik pangkal vektor C pada ujung vektor B.
b. Buat vektor resultan, R, dengan titik tangkap sama dengan titik
pangkal vektor A dan ujung panahnya tepat di titik ujung vektor C.
Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 10 (b).
Gambar 10. Menggambarkan resultan beberapa vektor dengan metode poligon. |
Secara matematis, vektor resultan pada Gambar 10. ditulis sebagai berikut.
R = A + B + C
6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor hasil penjumlahan beberapa buah vektor yang
hasilnya nol. Sebagai contoh, lima buah vektor, A, B, C, D, dan E,
menghasilkan resultan sama dengan nol maka secara matematis ditulis
A + B + C + D + E = 0
Dengan menggunakan metode poligon, secara grafis vektor-vektor tersebut
diperlihatkan seperti pada Gambar 11. Perhatikan bahwa ujung vektor
terakhir (vektor E) bertemu kembali dengan titik pangkal vektor pertama
(vektor A).
Gambar 11. Penjumlahan lima buah vektor yang menghasilkan vektor nol. |
Contoh Soal 1 :
Dua buah vektor satu sama lain membentuk sudut 60°. Besar kedua vektor tersebut sama, yakni 5 satuan. Tentukanlah :
a. resultan, dan
b. selisih kedua vektor tersebut.
Kunci Jawaban :
Misalnya, kedua vektor tersebut adalah A dan B. Besarnya, A = B = 5 dan
sudutnya θ = 60°. Dengan menggunakan Persamaan (2–5) dan (2–6),
diperoleh :
a. resultannya
b. selisihnya
C. Menjumlahkan Vektor dengan Metode Uraian
Dalam beberapa kasus, seringkali Anda menjumlahkan beberapa vektor yang
lebih dari dua buah. Secara grafis, metode yang digunakan adalah metode
poligon, seperti yang telah disinggung sebelumnya. Akan tetapi,
bagaimanakah cara menentukan besar dan arah vektor resultannya? Salah
satu metode yang digunakan adalah metode uraian, seperti yang akan di
bahas pada sub-subbab berikut ini.
1. Menguraikan Vektor Menjadi Vektor Komponennya
Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua buah vektor yang saling tegak
lurus. Vektor-vektor baru hasil uraian disebut vektor-vektor komponen.
Ketika sebuah vektor telah diuraikan menjadi vektor-vektor komponennya,
vektor tersebut dianggap tidak ada karena telah diwakili oleh
vektor-vektor komponennya. Sebagai contoh, ketika Anda menguraikan
sekarung beras 50 kg menjadi dua karung dengan masing-masing 20 kg dan
30 kg, apakah karung yang berisi 50 kg tetap ada?
Gambar 12. Menguraikan sebuah vektor menjadi dua vektor komponen yang saling tegak lurus. |
Gambar 12. memperlihatkan sebuah vektor A yang diuraikan menjadi dua
buah vektor komponen, masing-masing berada pada sumbu-x dan sumbu-y. Ax
adalah komponen vektor A pada sumbu-x dan Ay adalah komponen vektor A
pada sumbu-y. Dengan mengingat definisi sin θ dan cos θ dari
trigonometri, besar setiap komponen vektor A dapat ditulis sebagai
berikut.
Ax = A cos θ dan Ay = A sinθ (1-7)
Sementara itu, dengan menggunakan Dalil Pythagoras diperoleh hubungan :
(1-8)
Selanjutnya, hubungan antara Ax dan Ay diberikan oleh :
(1-9)
Contoh Soal 2 :
Sebuah vektor panjangnya 20 cm dan membentuk sudut 30° terhadap sumbu-x positif seperti diperlihatkan pada gambar.
Tentukanlah komponen-komponen vektor tersebut pada sumbu-x dan sumbu-y.
Kunci Jawaban :
Gunakan Persamaan (1–7) maka diperoleh :
Ax
= Acos30o
dan
Ay = Asin30o
2. Menjumlahkan Vektor Melalui Vektor-Vektor Komponennya
Menjumlahkan sejumlah vektor dapat dilakukan dengan menguraikan setiap
vektor menjadi komponen-komponennya ke sumbu-x dan sumbu-y pada
koordinat kartesius. Metode seperti ini disebut metode uraian.
Berikut adalah tahapan-tahapan untuk mencari besar dan arah vektor resultan dengan metode uraian.
a. Buat koordinat kartesius x-y.
b. Letakkan titik tangkap semua vektor pada titik asal (0,0). Hati-hati, arah vektor tidak boleh berubah.
c. Uraikan setiap vektor, yang tidak berimpit dengan sumbu-x atau
sumbu-y, menjadi komponen-komponennya pada sumbu-x dan sumbu-y.
d. Tentukanlah resultan vektor-vektor komponen pada setiap sumbu,
misalnya :
x ΣR = resultan vektor-vektor komponen pada sumbu-x.
y ΣR = resultan vektor-vektor komponen pada sumbu-y.
e. Besar vektor resultannya
(1-10)
dan arahnya terhadap sumbu-x positif
(1-11)
Contoh Soal 3 :
Tiga buah vektor gaya masing-masing besarnya F1 = 10 N, F2 = 30 N, dan
F3 = 20 N. Arah ketiga vektor tersebut ditunjukkan pada gambar.
Tentukanlah resultan ketiga vektor tersebut (besar dan arahnya).
Kunci Jawaban :
Diketahui: F1 = 10 N, F2 = 30 N, dan F3 = 20 N.
Uraian setiap vektor pada sumbu-x dan sumbu-y, seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Besar komponen-komponen setiap vektornya adalah:
F1x = F1 cos 37° = 10 N × 0,8 = 8 N
F1y = F1 sin
37° = 10 N × 0,6 = 6 N
F2x = F2 cos
53° = 30 N × 0,6 = 18 N
F2x = F2 sin
53° = 30 N × 0,8 = 24 N
F3x = F3 sin
37° = 20 N × 0,6 = 12 N
F3x = F3 cos
37° = 20 N × 0,8 = 16 N
Resultan pada sumbu-x dan sumbu-y
masing-masing:
ΣRx = F1x – F2x
– F3x = 8 – 18 – 12 = –22 N
ΣRy = F1y – F2y
– F3y = 6 + 24 – 12 = 18 N
Dengan demikian, besar resultan ketiga vektor tersebut adalah :
dan arahnya terhadap sumbu-x positif
Contoh Soal 4 :
Ditentukan dua buah vektor yang sama besarnya, yaitu F. Bila
perbandingan antara besar jumlah dan selisih kedua vektor sama dengan 3
maka sudut yang dibentuk kedua vektor tersebut adalah ....
a. 30°
b. 37°
c. 45°
d. 60°
e. 120°
Kunci Jawaban :
Diketahui dua buah vektor besarnya = F
Besar jumlah vektor adalah :
Besar selisih kedua vektor adalah :
Jika perbandingan nilai R1 dan R2 adalah maka sudut θ dapat dihitung sebagai berikut :
2F2 + 2F2 cosθ = 6F2 – 6F2
cosθ
8F2 cosθ = 4F2
cosθ = 1/2
θ = 60°
Jawab: d
Contoh Soal 5 :
Tiga vektor masing-masing F1 = 10 N, F2 = 16 N, dan F3 = 12 N, disusun
seperti pada gambar. Jika α = 37°, besar resultan ketiga vektor adalah
....
b. 8 N
c. 10 N
d. 12 N
e. 18 N
Kunci Jawaban :
Diketahui: F1 = 10 N, F2 = 16 N, dan F3 = 12 N.
Besar komponen pada sumbu- F1 = F1 cosα = 10 cos 37° = 8 N
F2 = 16 N
F3 = 0 N
Besar komponen pada sumbu- F1 = F1 sinα = 10 sin 37° = 6 N
F2 = 0 N
F3 = 12 N
ΣF = 8 – 16 + 0 = 8
ΣF = 6 + 0 – 12 = – 6Jawab: c
Rangkuman :
- Besaran skalar adalah besaran yang memiliki nilai saja (contoh: jarak, laju, luas, volume, suhu, dan energi).
- Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. (contoh: perpindahan, kecepatan, percepatan, dan gaya).
- Notasi atau simbol sebuah vektor dapat menggunakan satu atau dua huruf dengan tanda panah di atasnya atau dengan dicetak tebal.
- Penjumlahan vektor dapat menggunakan metode grafis, analitis, poligon, dan ukuran.
- Jika dua buah vektor membentuk sudut α , resultan dan selisih keduanya dapat dihitung dengan persamaan:
Penunjang buat belajar fisika..
BalasHapushttp://cakomp.blogspot.co.id/2016/11/lakukan-simulasi-dengan-matlab.html
sangat membantu dlm pelajaran fisika,,,nice shared
BalasHapusMakasi kk
BalasHapusHatur nuhun kk
BalasHapusNaisek
BalasHapusMasuk pak Eko
BalasHapusThank you so much kk
BalasHapusTerima kasih, sangat membantu (/'-')/
BalasHapusSangat bagus. Membatu banget untuk plajaran saya... terimakasih ya.
BalasHapusTerima kasih banyakk:)
BalasHapustrimakasih banyak
BalasHapusIzin copy ya kak
BalasHapusterima kasih banyakk
BalasHapusThanks you
BalasHapusMakasih untuk artikelnya, sangat bermanfaat untuk aku.
BalasHapusMakasih untuk artikelnya, sangat bermanfaat untuk aku.
BalasHapusGood explain
BalasHapusUraikan bagaimana cara menjumlahkan vektor untuk dua vektor, tiga vektor dan empat vektor.
BalasHapus